Monday, December 17, 2012

DIKLAT WATER RESCUE

Waduk Penjalin, sebuah Reservoir yang berada di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Kab. Brebes menjadi  tempat Pendidikan dan Latihan Manajemen Penanganan Bencana di Air yang diselenggarakan oleh Komunitas Relawan Gunung Slamet Korwil Bumiayu.
Tercatat 82 orang peserta kegiatan yang terdiri dari para pelajar setingkat SLTA dari 3 kecamatan di wilayah Brebes Selatan, yaitu ; SMK Negeri 1 Tonjong, SMA Negeri 1 Bumiayu, SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu, SMK Ma'arif 1 Bumiayu, MA Matholiul Hikmah Bumiayu, SMK Muhammadiyah 1 Paguyangan, dan SMK Bhara Trikora II Paguyangan. 
Kegiatan diselenggarakan pada 15-17 Desember 2012 dan dibuka oleh perwakilan dari BPBD Kabupaten Brebes, yaitu Bapak Drs. M. Hasan selaku Kasi Kedaruratan. Hadir dan turut pula memberikan materi Penanganan Laka Air, ialah : Bpk. Aris S, MM. (SAR Banjarnegara), Bung Yoyok (SAR Banjarnegara), Bpk. Ndandit (Relawan PEMPBELA Kab. Cilacap), Bung Yadi H (BAGUNA PDI P Banyumas), Rudi Setiawan, S.Psi., Maman Arthur, Syifaul Mutaqin, Herry S, (SARDA Jateng), Anton Ali Muftoni, Sekkurrokhman (Gendon), Hasyim Asy'ari (SAR Kab. Brebes), Bang Tanu cs (Relawan Gunung Slamet Bumijawa), M. Khalimi, Aris Gunarto, Noor Kholis (Pecinta Alam Bumiayu).
Gladi Tangguh II ini sekaligus sebagai ajang pengukuhan anggota baru, setelah kegiatan Gladi Tangguh I di Cipetung awal April 2012. Maka, kegiatan ini disamping mengarah pada kepemilikan skill olah Perahu Karet dan Laka Penanganan Laka Air, event ini juga tidak luput dari pembinaan mental spiritual peserta. 
Hal ini dilakukan karena menjadi seorang relawan mesti bermodalkan ketulusan hati untuk membantu sesama yang membutuhkan pertolongan, namun hal ini tidaklah cukup jika tidak terbekali dengan kedisplinan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam melakukan operasi SAR. 
Secara umum, peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini penuh semangat, tidak hanya yang bersifat teoritis, namun ketika materi praktis di air seperti ; olah perahu karet, entri to water, evakuasi korban laka air dst. Kegiatan ini ditutup jam 16.30 WIB dengan ditandai pengukuhan anggota baru.   
SALAM RESCUE ... BRAVO RELAWAN GUNUNG SLAMET BUMIAYU

Saturday, November 24, 2012

PEMBEKALAN DEWAN AMBALAN

Rabu sampai Jum'at, 14-16 November 2012 menjadi arena "menyenangkan sekaligus mematikan" bagi 30 Calon Pengurus Dewan Ambalan Ki Hajar Dewantara dan RA Kartini Gudep 11.29.06.157-158 SMK Negeri 1 Tonjong. Komunitas Relawan Gunung Slamet kembali mendapat kepercayaan dari Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) untuk melakukan bimbingan dan pelatihan keterampilan manajemen organisasi dan Materi Student First Aid Team (SFAT).
Penyerahan mandat peserta kepada Komrel Gunung Slamet Bumiayu berlangsung pada Kamis siang, 15 November 2012. Beberapa materi yang bersifat teori indoor langsung digebeeer oleh Bang Rudi, Maz Uton, en Bung Arthur (yang memang menjadi instruktur tetap Komrel qt). Teori tentang Survival, Manajemen Perjalanan, Vertical Rescue en Snake Hunter pun menjadi menu hangat sebelum peserta diberangkatkan ke "Kawah Candradimuka" Dukuh Cisaat Pengarasan Bantarkawung.
Malam jam setengah sebelas, peserta berangkat. Dinginnya malam menjadi sahabat setia yang sedia temani gundah gulana hati para pejuang ambalan. Berbagai macam gemblengan fisik dan mental seolah "mimpi buruk" peserta. Maklum... mereka akan lakukan perubahan besar bagi diri dan organisasinya.
Kegiatan ini berakhir dengan vertical rescue, dengan jembatan Dukuhsatir dan derasnya hujan menjadi saksi bisu aktifitas ekstrim ini. SELAMAT buat DA SMK Negeri 1 Tonjong....

Friday, October 26, 2012

KEGIATAN SFAT KOMREL SLAMET, PADAT..!!

Student First Aid Team (SFAT) Komunitas Relawan Gunung Slamet seakan tidak pernah memberikan kesempatan kepada anggota dan calon anggota untuk berehat sejenak melupakan materi-materi Dasar Rescue. Adaaa aja kegiatannya, di SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu Komrel Slamet membina calon-calon anggota SFAT melalui wadah Palang Merah Remaja (PMR) Wiranya tiap Rebo. Setiap hari Kamis juga, Komrel Slamet juga membimbing dan melatih adik-adik PMR di SMK Negeri 1 Tonjong, belum lagi tiap Sabtu-Minggu anak-anak di Posko suka ngadain kegiatan, mulai dari latihan nangkep ular lah, evakuasi vertical lah, raffling lah, eh ntar minggu besok ( awal bulan nopember) juga mo ngadain Gladi Caraka Malam (latihan survival ceritanya...). Waaah...pasti seru banget tuh. Mo ikutan? datang aja ke Posko.
Lebaran Haji (Iedul Adlha 1433 H) ini juga temen-temen Komrel disibukkan dengan kegiatan Qurban di sekitar Posko Kemaron. Sapi dengan bobot daging 150 kg (diluar jeroan ma balungan lho.. ya) ini merupakan qurban dari Keluarga besar H. Asmu'i - Jatisawit Bumiayu (Keluarga yang punya Gudang en Posko Komrel). Tercatat sebanyak 350 lembar kupon yang ditukarkan dengan 0,5 kg daging sapi ini telah terbagikan. Keluarga ini juga memberikan shadaqah kepada mustahiq disertai dengan masing-masing 1 kg beras. Saking bersemangatnya temen-temen Komrel untuk ikut serta berbagi kepada kaum dlu'afa, hingga "panggilan suci" untuk melakukan tugas sebagai Rescuer pun agak tersendat. Ternyata pada hari itu, 4 rumah warga Padanama Sirampog terbakar. My God.... akhirnya kita pun hanya dapat tertegun dan datang ke lokasi hanya untuk melakukan assesment saja. Semoga tidak terjadi kembali, dan yang terkena musibah dapat menerima dengan sabar dan tawakkal kepada Allah SWT. Yakinlah, ini yang terbaik dari-Nya. Tetap Semangat.

Friday, August 17, 2012

POSKO MUDIK LEBARAN 2012

Ramadhan 1433 H hampir berlalu, kawasan jalur selatan telah terbiasa (kegiatan rutinitas) untuk mudik lebaran. Bumiayu yang merupakan jalur utama setelah Pantura, menjadi primadona para pemudik asal Banyumas, dan daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Anggota Relawan Gunung Slamet Korwil Bumiayu merasa terpanggil untuk ikut serta memberikan bantuan kenyamanan dan sekaligus keamanan pemudik. Maka Posko Mudik Lebaran pun digelar. Kali ini didirikan di Jalur Lingkar Bumiayu, tepatnya depan Terminal Type C Bumiayu.
Adalah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Brebes yang turut mem Back-up kegiatan ini dengan memberikan bantuan berupa logistik (makanan siap saji) dan Tenda Pleton BNPB. Hal ini menggungah semangat anggota Komrel Slamet untuk memaksimalkan kegiatan pendirian POSKO MUDIK Lebaran 2012 ini.
Digelarnya kegiatan ini, dengan pertimbangan sebagai berikut :
  1. Jalur transportasi Bumiayu-Ajibarang (Banyumas) bersinggungan dengan anakan relief Lereng Barat Gunung Slamet dengan kondisi medan jalan yang berkelok, menanjak-menurun, kondisi badan jalan yang bergelombang dan rawan longsor.
  2. Keberadaan Posko Siaga ini juga untuk membantu petugas keamanan sehingga sangat mendesak untuk ditempatkannya Posko Siaga yang siap terhadap bencana yang timbul dari potensi resiko wilayah anakan  Lereng Slamet yang membentang di sepanjang jalur darat Kecamatan Tonjong - Bumiayu.
Dengan kondisi sebagaimana terpaparkan pada analisis resiko di atas, maka Relawan Slamet melakukan langkah-langkah strategis sebagai tindak lanjut kaji solusi, yaitu :
  1. Pembekalan Relawan Siaga, yang meliputi ; Bantu pengkodisian Lantas (Lalu Lintas), Penanganan Korban Laka Lantas, Komunikasi Radio
  2. Rekruitmen anggota Relawan Posko  Siaga Lebaran yang bekerjasama dengan Anggota Gerakan Pramuka DKR Bumiayu dan Anggota PMR dari SMK Kerabat Kita Bumiayu
Harapan kami, semoga dengan digelarnya kegiatan ini dapat sedikit membantu meringankan dan memperlancar para pemudik yang akan pulang ke kampung halaman. Hanya Ridlo Tuhan lah yang kami harapkan dari kegiatan ini. Semoga ... Amien.

Monday, May 7, 2012

GLADI CALON ANGGOTA SFAT

Pendahuluan
Minat para pelajar SLTA untuk menjadi relawan sungguh diluar dugaan. Tercatat hampir 100 calon peserta yang berminat mengikuti kegiatan ini. Proses awal telah ditindaklanjuti dengan menggelar pembekalan materi bersifat teoritik pada tanggal 16-18 April dan 30 April 2012 yang bertempat di Aula BKPH Paguyangan di Bumiayu.
Materi teori yang tersampaikan antara lain ; Kebencanaan, Kerelawanan, Teknik Dasar Survival, Bivak, PPGD, Triage, dan Evakuasi Korban. Sebagai hasil akhir, terdapat 35 orang pelajar yang siap "tempur" di kawah candradimukanya Relawan Slamet Bumiayu. Setelah diberangkatkan di halaman Asper Bumiayu pukul 15.00 wib, maka peserta transit terlebih dahulu di Aula Balai Desa Ragatunjung (Pesawahan Paguyangan) untuk kemudian meneruskan Caraka Malam yang dimulai selepas maghrib menuju ke lokasi yaitu di Lapangan Desa Cipetung Kecamatan Paguyangan.
Dengan semangat luar biasa, 35 orang peserta ini menunjukkan kesungguhannya untuk menjelma menjadi Rescuer Muda. Semangat yang berdasar pada kemanusiaan yang mereka miliki itulah yang kemudian membimbing mereka sampai ke Camp utama (yang tentunya melewati rintangan di tengah hutan dengan segala macam keterbatasan yang ada).

Pokok Kegiatan
Sweeping atas barang bawaan peserta pun digelar sesampainya di camp, sebelum beranjak istirahat. Pembukaan kegiatan dilaksanakan Sabtu, 5 Mei 2012. Bertindak selaku inspektur upacara, Bapak Nusyi (Kepala Bidang Pengembangan BPBD Kabupaten Brebes), turut hadir pula beberapa anggota SAR Daerah Jawa Tengah, Perwakilan ORARI, dan Muspika Kecamatan.
Setelah semalaman diguyur hujan deras, peserta masih harus melakukan kegiatan akhir, yaitu Simulasi Bencana. Dalam kegiatan ini, bencana yang akan disimulasikan adalah Bencana gempa Bumi dan Tanah Longsor. Dimulai dari praktek pendirian tenda Posko dan rumah sakit lapangan, maka selanjutnya adalah proses simulasi. Apresiasi yang cukup tinggi kami tujukan kepada seluruh peserta yang dengan sigap, tangkas dan tangguh telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk membantu sesama. Semoga semangat ini tetap lestari dan terpatri dalam jiwa seluruh relawan. SUKSES RELAWAN GUNUNG SLAMET KORWIL BUMIAYU.....  

Saturday, April 14, 2012

GLADI CALON ANGGOTA SFAT


Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka pendampingan masyarakat sekitar lereng barat Gunung Slamet atas potensi sumber daya alam sekaligus sebagai wadah pembinaan kaum muda yang memiliki bakat dan keterampilan tertentu serta minat untuk menjadi relawan tanggap bencana, maka Komunitas Relawan Gunung Slamet Korwil Bumiayu yang telah terbentuk pada 10 Agustus 2010 akan melaksanakan Gladi Calon Anggota STUDENT FIRST AID TEAM (SFAT)
Persyaratan :
1. Pelajar SMA/SMK/MA Kelas X-XI di Wilayah Brebes Selatan
2. Mengisi Formulir Pendaftaran
3. Mengisi Surat Pernyataan
4. Mendapatkan Rekomendasi dari sekolah
5. Mendapatkan Izin dari Orang Tua
6. Menyerahkan pas photo 4x6
7. Bersedia mengikuti Bimbingan Teori
Hubungi Pembina Pramuka, PMR atau Sispala masing-masing. Pendaftaran paling akhir tanggal 16 April 2012.
Materi : Kesehatan, Komunikasi, Pendidikan, SAR, Dapur Umum, Keuangan & Manajemen
Pemateri : Relawan Gunung Slamet, SARDA Jateng, BPBD Brebes, Instruktur SAKA Wanabhakti Bumiayu
Ketentuan Pelaksanaan Gladian :
Teori :
Senin-Rabu, 16-18 April 2012
Aula BKPH Paguyangan di Bumiayu
Mulai Jam 10.00 - 15.00 wib
Lapangan :
Jum'at-Minggu, 4-6 Mei 2012
Lapangan Desa Cipetung Paguyangan Brebes

Friday, April 13, 2012

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KOMUNITAS RELAWAN GUNUNG SLAMET BUMIAYU

Mukadimah
Rekam jejak suatu individu maupun sebuah kelompok merupakan sesuatu yang sarat akan makna, baik sebagai pijakan untuk bertindak, ataupun introspeksi dan evaluasi. Telah banyak kita menyerap bahkan memaknai sebuah peristiwa yang kita anggap momen yang sangat penting untuk diabadikan. Itulah sejarah, yang sebagian orang memaknainya sebagai sebuah kebohongan publik. Hal ini juga tidak dianggap berlebihan, mengingat rekam jejak yang diabadikan kemudian menjadi kata "sejarah" ini seringkali dipelintir sedemikian rupa dengan tujuan dan kepentingan tertentu.
Namun tidak bagi Komunitas Relawan Gunung Slamet Bumiayu. Bagi kami catatan sejarah ini adalah media untuk mengevaluasi diri dan kelompok guna lebih mengoptimalkan gerak dan langkah untuk mencapai tujuan organisasi dimana individu-individu yang terlibat didalamnya sebagai mesin organisasinya.
Berdasarkan pengalaman para punggawa bangsa ini, ternyata rekam jejak para pendahulu kita secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan semangat patriotisme tersendiri untuk lebih menatap masa depan yang lebih baik.

Fase Awal Pendirian
Adalah Maman Faturohman yang akrab disapa "Kang Patul" yang notabenenya adalah anggota SAR Daerah Provinsi Jawa Tengah dan personel TRC (Tim Reaksi Cepat) bentukan BPBD Provinsi Jawa Tengah memberikan informasi tentang rekrutmen relawan tanggap bencana kepada teman-teman di Bumiayu dan Paguyangan. Bak gayung bersambut, hal ini kemudian mendapatkan tanggapan secara positif dari teman-teman. Hal ini disamping dilatarbelakangi oleh faktor ikatan emosional dan kultur, juga karena teman-teman telah lama ingin mengamalkan keterampilan kepencintaalamannya yang telah lama "syahwat" ini tidak tersalurkan. Disamping faktor di atas, munculnya sebuah kenyataan bahwa jika terjadi bencana di wilayah Brebes Selatan, selalu saja anggota SAR Kabupaten datang ke lokasi dengan lamban. Terlebih, hal ini terdukung pula dengan tidak adanya personel SAR kabupaten yang direkrut dari wilayah selatan.
Ide mantan aktifis pecinta alam Bumiayu yang terkenal disebut Perusik Cinta Bumi inilah yang kemudian menjelma menjadi embrio Komunitas Relawan Gunung Slamet di Bumiayu. Pasca "menggeliatnya" Gunung Slamet pada April 2009, temen-temen Bumiayu yang secara kebetulan sebagian pernah mengikuti Bimbingan Teknis SAR di Brebes kemudian ditunjuk dan diberi perintah untuk menjadi petugas pemantau aktifitas Slamet dengan Desa Pandansari sebagai tempat Basecamp-nya untuk sementara. Tercatat dalam rekaman, anggota yang berasal dari Bumiayu yang ikut nge-camp adalah Kawan Arca, Kang Patul, Gus Ahmad Yani, Cak Umar Sigit dan Mas Hasim Asari.
Setelah aktifitas Slamet dinyatakan normal kembali pada Mei 2009, aktifitas teman-teman Bumiayu yang tergabung dalam SAR itupun seolah hilang dan menggantungkan seragamnya. Atmosfir kelengangan semacam ini kemudian tercium oleh para tokoh relawan di tingkat provinsi. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan "diprovokasinya" Kang Patul supaya membentuk relawan di tingkat lokal.

Fase Pembentukan
Kurang lebih setengah bulan sebelum memasuki bulan Ramadlan tahun 2010, Kang Patul, Bang Yuni Tri Angkasa (Guru SMK Bhara Trikora II), Akmari (Saat itu menjabat Ketua DKR Paguyangan), Edwin D.Purnama, Nova Purwanto (Instruktur Saka Bhayangkara Paguyangan), berkumpul di rumah penulis (Maz Aan - mantan pembina Pramuka SMK Negeri 1 Tonjong) untuk membahas pembentukan relawan di tingkat lokal. Melalui berbagai macam perdebatan dan pertimbangan, maka kemudian disepakati sebuah nama, yaitu Komunitas Relawan Gunung Slamet Lereng Barat. Nama lereng barat yang mengikuti nama ini adalah merujuk pada aktifitas organisasi yang diharapkan mampu melakukan tindakan-tindakan (terutama secara) prefentif di enam kecamatan di Brebes Selatan ini yang notabenenya adalah daerah rawan bencana di Kabupaten Brebes.
Pada malam-malam berikutnya, tersusun kepengurusan secara pleno dengan Yuni Tri Angkasa sebagai ketua dan Maz Aan sebagai sekretaris. Sementara Patul, Akmari, Edwin dan Nova menjadi mesin penggerak awal eksistensi organisasi. Beberapa nama yang kemudian kami gandeng untuk ikut serta bergabung antara lain ; M. Khalimi, Aris Gunarto (anggota BKPH Paguyangan), Heri Kusworo, SH (Alumnus Mapala UMJ), Aip Iryawan, Anton Ali Muftoni (Aktifis Perusik Cinta Bumi), Umar Sigit dan Hasim Asari (SAR Kab. Brebes). Laksana "crew" angkutan umum yang dikejar setoran, beberapa perangkat organisasi pun dilembur hingga siap untuk melapor dan atau menghadap ke SAR Daerah dan BPBD Provinsi. Tepat tanggal 10 Agustus 2010, resmilah Komunitas Relawan Gunung Slamet Lereng Barat berdiri dengan beberapa kelengkapan perangkat organisasinya. Kami pun kemudian dipertemukan dengan Om Richard (panggilan akrab ingkang mbahureksa BPBD Provinsi & pendiri Relawan Gunung Slamet Jawa Tengah) di Posko SAR Bumijawa Tegal.
Gebrakan kegiatan perdana kami, adalah dengan menggelar Posko Darurat Lebaran 2010 yang dibuka di jalur Paguyangan-Winduaji tepat di tepi jalan yang menuju ke Curug Pereng, Winduaji. Kegiatan yang digelar selama "H" - 7 ini bekerjasama dengan Saka Bhayangkara Paguyangan. Lama berselang setelah gebrakan pertama usai, roda komunitas laksana "kempes" tak berputar. Hal ini membuat sebagian mesin organisasi merasa perlu untuk membuat sebuah kegiatan dengan tanpa harus "berkoordinasi" dengan pengurus harian yang ada, hingga kemudian digelarlah "Latihan Gabungan" yang melibatkan sedikitnya 3 kecamatan (Bumiayu, Paguyangan, dan Tonjong) dengan melibatkan Saka Bhayangkara, Wanabhakti dan Unit PMR SMA BU NU Bumiayu dan SMA Negeri 1 Paguyangan) serta STKIP Islam Bumiayu. Kegiatan ini mengambil tempat di Dusun Mungguhan tepi Waduk Penjalin Winduaji Paguyangan. Inilah yang kemudian menjadi "embrio" berdirinya "Asmara Tagana".
Untuk kelanjutan tentang eksistensi organisasi baru tersebut adalah menjadi pembahasan internal organisasi bersangkutan. Namun entah mengapa (yang tidak dapat kami sebutkan alasannya), BPBD Provinsi Jawa Tengah dan SAR Daerah Jawa Tengah "menginstruksikan" untuk menghidupkan kembali Komunitas Relawan Gunung Slamet yang ada di Bumiayu. Tepat pada malam tahun baru 2012, para aktifis yang masih setia dengan Relawan Gunung Slamet Lereng Barat merapat di kediaman M. Khalimi untuk merembug dihidupkannya lagi organisasi yang ada, hingga melalui berbagai macam dan beberapa kali sosialisasi dengan tiga Satuan Karya Pramuka Bumiayu (Wanabhakti, Bhayangkara dan Wirakartika) terbentuk kembali Komunitas Relawan Gunung Slamet yang kali ini tampil dengan menyandang tambahan Koordinator Wilayah Bumiayu, serta dengan logo organisasi yang tampil berbeda dengan sebelumnya.
Kang Patul pun kemudian tampil menjadi mediator ketika kepengurusan harian yang lama harus "bermesraan" kembali dengan performa baru komunitas relawan di Bumiayu. Berbagai macam kegiatan pun laksana peluru yang sulit untuk terhadang kembali digelar diiringi dengan semangat membara para calon-calon relawan penerus estafeta perjuangan. Kini, Komunitas Relawan Bumiayu pun hampir menjadi sebuah organisasi legal formal dengan agenda meng-aktanotariskan organisasi dan mendapatkan pengakuan secara sah dari BPBD Kabupaten Brebes sebagai induk pelindung dan pembina organisasi serta dari Kesbangpol Kabupaten Brebes. BRAVO KOMUNITAS RELAWAN GUNUNG SLAMET BUMIAYU..... !!!